Fresh voices on FGM/C – Episode 6: Seorang pendidik masyarakat

Fresh voices on FGM/C
Fresh voices on FGM/C
Fresh voices on FGM/C - Episode 6: Seorang pendidik masyarakat
Loading
/

 

Podcast ini membahas dampak dan bahaya sunat perempuan. Menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), ada empat macam sunat perempuan. Sunat perempuan tidak memiliki manfaat kesehatan. Melainkan, sunat perempuan dapat mengakibatkan dampak jangka pendek, maupun jangka panjang, termasuk kematian.

Language note: This podcast is in Bahasa Indonesia. This podcast discusses the effects and dangers of female circumcision. According to the World Health Organization (WHO), there are four types of female circumcision. Female circumcision has no health benefits. Rather, female circumcision can result in short-term and long-term impacts, including death.

Peringatan konten dan bantuan 

Rangkaian podcast atau siniar ini berisi kisah-kisah dan perbincangan penting tentang Mutilasi Kelamin/Sunat Perempuan. Beberapa pendengar mungkin akan merasa podcast ini memicu emosi mereka. 

Tautan untuk mendapat sumber informasi dan layanan bantuan tersedia pada situs web NETFA, silakan kunjungi https://netfa.com.au/for-individuals/ 

Atau, Anda dapat menghubungi Multicultural Centre for Women’s Health lewat panggilan TELEPON GRATIS 1800 656 421. 

Tentang rangkaian podcast “Fresh voices on FGM/C” 

Rangkaian podcast tentang Mutilasi Kelamin/Sunat Perempuan ini dibuat bersama dengan para perempuan yang lulus dari Program Kepemimpinan tentang Perangkat Edukasi Nasional untuk Kesadaran akan Mutilasi Kelamin/Sunat Perempuan atau National Education Toolkit for FGM/C Awareness (NETFA) Leadership Program yang pertama, yang dikoordinasikan oleh Multicultural Centre for Women’s Health (MCWH).  

Pada saat ini di Australia, kisah-kisah mengenai praktik tersebut sering kali dirancang dan diceritakan oleh pihak-pihak yang tidak memiliki pemahaman yang mendalam dan peka akan praktik Mutilasi Kelamin/Sunat Perempuan. Narasi-narasi semacam itu berisiko semakin menciptakan stigma terhadap masyarakat dan komunitas-komunitas yang terdampak oleh Mutilasi Kelamin/Sunat Perempuan. 

Melalui Program Kepemimpinan NETFA, MCWH berkolaborasi dengan 12 perempuan dari latar belakang migran dan pengungsi yang saat ini tinggal di Australia dan berasal dari komunitas-komunitas yang terdampak Mutilasi Kelamin/Sunat Perempuan. Program tersebut memperlengkapi para peserta dengan informasi tentang Mutilasi Kelamin/Sunat Perempuan serta kemampuan untuk bercerita (storytelling).  

Rangkaian podcast ini berisi kisah-kisah dari para penyintas, aktivis masyarakat dan tenaga kesehatan yang semuanya sangat antusias untuk menghentikan praktik tersebut dan meningkatkan mutu perawatan bagi pihak-pihak yang terdampak oleh Mutilasi Kelamin/Sunat Perempuan. Dengan membantu perempuan dari komunitas terdampak supaya mereka dapat menjadi penggerak narasinya masing-masing, MCWH bermaksud untuk menyokong solusi-solusi atas Mutilasi Kelamin/Sunat Perempuan yang diinisiasi oleh masyarakat. 

Rangkaian podcast ini diproduksi oleh Multicultural Centre for Women’s Health dalam kolaborasi dengan 3CR Community Radio, di Narrm, Melbourne. 

Latar belakang Mutilasi Kelamin/Sunat Perempuan dalam konteks Australia 

Menurut Australian Institute of Health and Welfare (AIHW), diperkirakan terdapat sekitar “53.000 anak perempuan dan perempuan yang lahir di negara lain tetapi sekarang tinggal di Australia (yang) telah menjalani Mutilasi Kelamin/Sunat Perempuan.” 1 

Di Australia, tidak ada panduan konsisten untuk perawatan yang peka budaya dan berdasarkan informasi trauma untuk Mutilasi Kelamin/Sunat Perempuan, dan mereka yang terdampak oleh praktik ini dapat mengalami stigma dan rasa malu lebih lanjut ketika berinteraksi dengan sistem layanan kesehatan. 

Untuk mengatasi hal ini, Multicultural Centre for Women’s Health memberi dukungan bagi solusi-solusi inisiatif masyarakat yang peka akan budaya dan berdasarkan informasi trauma untuk mengakhiri Mutilasi Kelamin/Sunat Perempuan, yang memberdayakan masyarakat untuk memimpin upaya pencegahan Mutilasi Kelamin/Sunat Perempuan dan memberi bantuan kepada anggota masyarakat yang terdampak Mutilasi Kelamin/Sunat Perempuan. 

Content warning and support  

This podcast series contains important stories and conversations about Female Gentle Mutilation/ Circumcision / Cutting. Some listeners may find this triggering. 

Links to support resources and support services are available on the NETFA website, please visit https://netfa.com.au/for-individuals/

Or you can contact Multicultural Centre for Women’s Health on FREE CALL 1800 656 421.

About the “Fresh voices on FGM/C” podcast series 

This podcast series about FGM/C was co-created with women who graduated from the inaugural National Education Toolkit for FGM/C Awareness (NETFA) Leadership Program, which is coordinated by the Multicultural Centre for Women’s Health (MCWH). 

Currently in Australia, stories about the practice are too often crafted and told by people without a nuanced understanding of the practice of FGM/C. Such narratives risk further stigmatizing the people and communities affected by FGM/C.  

Through the NETFA Leadership Program, MCWH collaborated with 12 migrant and refugee women from communities affected by FGM/C, who are now living in Australia. The Program equipped participants with information about FGM/C as well as storytelling skills. 

The podcast series includes stories from survivors, community advocates and health professionals who are all passionate about ending the practice and improving the quality of care for people affected by FGM/C. By supporting women from affected communities to be the drivers of their own narratives, MCWH aims to support community-led solutions to FGM/C. 

This podcast series was created by the Multicultural Centre for Women’s Health in collaboration with 3CR Community Radio in Narrm, Melbourne.  

Background on FGM/C in the Australian context  

According to the Australian Institute of Health and Welfare (AIHW), there are an estimated “53,000 girls and women born elsewhere but now living in Australia (who) have undergone FGM/C.”1  

In Australia, there are no consistent guidelines related to culturally responsive, and trauma informed care for FGM/C, and those impacted by FGM/C can experience further stigma and shame when engaging with the healthcare system. 

To overcome this, the Multicultural Centre for Women’s Health supports community-led, culturally responsive, and trauma-informed solutions to ending FGM/C, which empower communities to lead the work in the prevention of FGM/C and in supporting community members affected by FGM/C.